Hak Penyesuaian Gaji yang Seakan di Persulit.

Oke kawan, saya mempunyai pengalaman yang jujur kurang menyenangkan di tempat saya bekerja saat ini, dan seperti anda baca diatas ini menyangkut hak gaji bulanan saya sebagai pegawai.

Saya akan ceritakan dahulu awalnya.

Awal masuk kerja di perusahaan ini, saya melamar dengan ijazah SMA, karena memang saya belum melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi. Barulah di tahun 2014 kalau tidak salah, saya mencoba untuk mendaftar kuliah di kampus informatika yang saat ini menjamur di Jakarta, dan saya lulus tahun 2018, dengan menyandang S.KOM. 

Di perusahaan saya bekerja, ada peraturan penyesuaian gaji berdasarkan tingkat Pendidikan dan dalam formasi apa dia bekerja, sesuaikah dengan tingkat Pendidikan nya, apabila tidak perusahaan tidak dapat memberikan penyesuaian gaji karena alasan tadi, tidak sesuai dengan jenjang Pendidikan nya, kurang lebih seperti itu. 

Jadi walau anda S1 akan tetapi bekerja dalam formasi diluar Pendidikan S1 anda, maka ijazah S1 anda tidak diakui, dan anda akan hanya mendapatkan gaji di bawah Pendidikan S1 pada umumnya, alias anda akan di setarakan dengan tenaga Pendidikan SMA. 

Entah karena karyawan nya banyak sehingga susah menyaring yang kompeten atau bagaimana, sehingga dibuat peraturan demikian, lebih parahnya lagi ini menimpa kepada pribadi saya.

Saya lulus sarjana komputer tahun 2018, dan sudah hampir setahun bekerja sesuai dengan jenjang Pendidikan saya, yaitu di bagian system, namun gaji pendapatan saya masihlah di setarakan dengan pegawai Pendidikan SMA. 

Pertanyaan saya, apa harus di gubrak-gubrak dulu baru bisa di setarakan gaji nya,..?

Bukan nya itu bagian tugasnya HRD, melihat kompetensi karyawan, apa lagi ini sudah hampir satu tahun bekerja di bidang kompetensinya belum juga ada penyetaraan.

Seakan akan mengemis akan sesuatu yang memang hak nya. 

Dzlim gak sih, dan bila ada beberapa persyaratan untuk penyetaraan itu, menurut saya nih ya yang awam, di panggil kek, atau di kasih tahu ini looh persyaratan nya, alur yang harus dilakukan, bukan nya malah di diamkan. Dan malah karyawan yang malah menggedor-gedor pintu HRD meminta Haknya. 

Entahlah 

Berbagi :